1 Input data yang akan diproses dan tunggu hasilnya muncul, setelah itu klik kanan pada tabel output SPSS, lalu pilih Copy Special. 2. Pada kotak dialog selanjutnya, centang Image dan klik OK. 3. Pindah ke halaman Ms.Word, lalu klik tombol Paste di
Cara Membuat Diagram Batang dan Tabel Distribusi Frekuensi Nilai Gain Score SPSS Analisis statistik deskriptif berguna untuk memaparkan atau menggambarkan data-data atau angka-angka dalam bentuk ringkasan supaya lebih mudah dipahami oleh para pembaca. Ada berbagai macam teknik yang dapat dilakukan untuk menyajikan hasil analisis statistik deskriptif ini, salah satunya adalah dengan membuat diagram batang dan tabel distribusi frekuensi. Diagram batang berguna untuk menunjukkan angka-angka yang dinyatakan dalam bentuk gambar persegi panjang. Secara umum diagram batang memberikan informasi mengenai gambaran perkembangan dari nilai-nilai dalam suatu objek penelitian dalam kurun waktu tertentu. Sementara, distribusi frekuensi merupakan susunan data atau angka-angka berdasarkan kategori tertentu yang disajikan dalam bentuk daftar atau tabel ringkasan. Contoh Kasus Membuat Diagram Batang dan Tabel Distribusi Frekuensi Pada panduan sebelumnya kita telah menghitung nilai selisih antara data pretest dan posttest atau nilai N-gain score untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan program SPSS agar lebih jelas, anda dapat melihat terlebih dahulu panduan sebelumnya tentang Cara Menghitung N-Gain Score Kelas Eksperimen dan Kontrol dengan SPSS. Adapun ringkasan hasil perhitungan nilai n-gain score tersebut dapat kita lihat pada gambar di bawah ini. Keterangan kelas eksperimen dipakai untuk mengukur efektivitas penggunaan metode cooperative learning sedangkan kelas kontrol dipakai untuk mengukur efektivitas penggunaan metode konvensional learning terhadap hasil belajar dalam mata pelajaran PPKn materi Pers pada siswa kelas 11 SMA-IT Nurhidayah Surakarta Tahun Pelajaran 2019. Sebagai contoh pada kesempatan kali ini kita akan mempraktekkan langkah-langkah atau cara membuat diagram batang dan tabel distribusi frekuensi dari nilai n-gain score untuk kelas eksperimen saja. Langkah pertama terlebih dahulu kita perlu melihat kembali rumus kategori tafsiran efektivitas n-gain score sebagai berikut. Berikutnya adalah membuat pengelompokan data perolehan n-gain score untuk masing-masing siswa dalam hal ini ada 11 orang siswa berdasarkan rumus kategori tafsiran efektivitas n-gain score di atas. Nilai pengelompokan data inilah yang nantinya akan kita pakai dalam proses analisis deskriptif dengan SPSS. Untuk siswa yang memperoleh nilai n-gain score 76% dibuat kode pengelompokan 4. Adapun nilai pengelompokan n-gain score untuk kelas eksperimen dapat kita lihat pada gambar tabel di bawah ini. [Download Data-Input SPSS] Cara Membuat Diagram Batang dan Tabel Distribusi Frekuensi Nilai Gain Score SPSS 1. Pertama buka program SPSS lalu klik Variable View, untuk mengisi properti variabel dapat mengikuti gambar berikut. 2. Jika proses input data sudah dilakukan dengan benar, maka tampak di layar Variable View sebagai sebagaimana gambar di bawah ini untuk latihan sebaiknya anda download terlebih dahulu data di atas. 3. Selanjutnya klik Data View, lalu masukkan atau ketikan data Pengelompokan ke kolom yang tersedia. Tampak di layar. 4. Kemudian dari menu utama SPSS klik Analyze – Descriptive Statistics – Frequencies… 5. Maka muncul dialog “Frequencies” selanjutnya masukan variabel Kelas Eksperimen [Pengelompokan] ke kotak Variables, berikan tanda centang V pada bagian Display frequency tables, kemudian klik Statistics… 6. Maka muncul dialog “Frequencies Charts”, pada bagian “Charts Type” pilih Bar charts, lalu pada bagian “Chart Values” pilih Frequencies, kemudian klik Continue… 7. Klik Ok untuk mengakhiri perintah, maka akan muncul output SPSS yang selanjutnya kita interpretasikan. Interpretasi Tabel Output SPSS “Frequencies” Berdasarkan output “Statistics” di atas, diketahui nilai N Valid adalah 11, artinya jumlah responden yang di masukkan ke SPSS adalah 11 orang siswa. Kemudian dalam output “Kelas Eksperimen” bagian Frequency dan Percent diketahui ada 6 atau 54,5% siswa yang mendapatkan nilai gain score <40%. Selanjutnya ada 2 atau 18,2% siswa yang mendapatkan nilai gain score 40-55%. Terakhir ada 3 atau 27,3% siswa yang mendapatkan nilai gain score 56-75%. Gambar Output Diagram Batang Keterangan gambar di atas menunjukkan distribusi frekuensi nilai gain score dalam bentuk diagram batang penafsirannya sebagaimana yang terdapat dalam tabel distribusi frekuensi di atas. Demikian pembahasan mengenai cara membuat diagram batang dan tabel distribusi frekuensi nilai n-gain score dengan program SPSS, semoga panduan di ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Terimakasih telah berkenan mampir disini. [Kata Kunci Pencarian Cara Membuat Diagram Batang dan Tabel Distribusi Frekuensi Nilai Gain Score SPSS, Langkah-langkah Uji Distribusi Frekuensi dan Uji Diagram Batang menggunakan Program SPSS, Cara Membaca Tabel Frekuensi pada SPSS] VIDEO Cara Membuat Diagram Batang dan Distribusi Frekuensi Gain Score dengan SPSS CONTOHSOAL LANDASAN STATISTIKA. Cara Menyajikan Data Dalam Statistik Sara Aulia Febriani. CARA MEMBUAT TABEL DISTRIBUSI FREKUENSI DENGAN PROGRAM SPSS. Statistik Itu Seni Distribusi Frekuensi. Statistik 1 – Rangkuman Penyajian Data 201366264 – Astri. MEMBUAT TABEL DISTRIBUSI FREKUENSI Edscyclopedia Com. MAKALAHCara Uji Linearitas Menggunakan Grafik Scatter Plot dengan SPSS Uji linearitas merupakan bagian dari uji asumsi klasik dalam analisis korelasi dan analisis regresi linear model regresi. Sebuah model regresi dikatakan baik atau memenuhi persyaratan apabila ada hubungan yang linear antara satu variabel independent dengan satu variabel dependent. Linearitas dimaknai sebagai hubungan antar variabel seperti garis lurus atau membentuk pola garis linear. Salah satu cara untuk mendeteksi ada tidaknya hubungan yang linear antar variabel ini dapat dilakukan dengan teknik grafik scatter-plot. Hubungan linear antara variabel independent dengan variabel dependent dapat bersifat positif atau negatif. Hubungan positif disebut juga dengan hubungan searah. Hubungan positif antar variabel bermakna bahwa jika variabel independent mengalami peningkatan maka variabel dependent juga akan mengalami peningkatan. Sementara, hubungan negatif disebut dengan hubungan tidak searah. Hubungan negatif antar variabel memiliki arti bahwa jika variabel independent mengalami peningkatan maka variabel dependent akan mengalami penurunan. Atau sebaliknya jika variabel independent mengalami penurunan maka variabel dependent akan mengalami peningkatan. Adapun contoh grafik scatter plot yang menunjukkan arah hubungan linear yang bersifat positif dan negatif antara variabel independent dengan variabel dependent dapat kita lihat pada gambar di bawah ini. Contoh Grafik Scatter Plot Menunjukkan Arah Hubungan Linear Bersifat Positif Berdasarkan grafik scatter plot di atas, terlihat titik-titik plot data membentuk pola garis lurus dari kiri bawah naik ke kanan atas. Hal ini menunjukkan adanya hubungan yang linear dan positif antara variabel Minat Belajar X dengan variabel Prestasi Belajar Y. Hubungan positif ini dapat bermakna bahwa jika Minat Belajar siswa mengalami peningkatan maka Prestasi Belajar akan meningkat pula. Contoh Grafik Scatter Plot Menunjukkan Arah Hubungan Linear Bersifat Negatif Berdasarkan grafik scatter plot di atas, terlihat titik-titik plot data membentuk pola garis lurus dari kanan bawah naik ke kiri atas. Hal ini menunjukkan adanya hubungan yang linear dan negatif antara variabel Stres Kerja X dengan variabel Kinerja Pegawai Y. Hubungan negatif ini berarti bahwa jika Stres Kerja mengalami peningkatan maka Kinerja Pegawai akan mengalami penurunan dan sebaliknya. Dasar Pengambilan Keputusan Uji Linearitas Grafik Scatter Plot Menurut Singgih Santoso 2014 355, asumsi atau persyaratan linearitas dalam model regresi dikatakan sudah terpenuhi jika terdapat pola yang jelas dari ploting data untuk menunjukkan arah hubungan positif atau negatif. Sementara jika ploting data tidak membentuk pola yang jelas, maka asumsi linearitas tidak terpenuhi. Contoh Soal Uji Linearitas Grafik Scatter Plot dalam Penelitian Ada sebuah penelitian berjudul “Pengaruh minat belajar terhadap prestasi belajar pada siswa kelas XI SMK Negeri 1 Juwiring tahun 2019”. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linear sederhana yang bertujuan untuk mengetahui apakah variabel minat belajar X berpengaruh terhadap variabel prestasi belajar Y. Adapun data variabel minat belajar X di peroleh dari penyebaran kuesioner atau angket kepada siswa atau responden. Sementara data variabel prestasi belajar Y diperoleh dari skor rata-rata nilai raport siswa pada semester 1. Adapun data tabulasi penelitian untuk kedua variabel tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini. [Download data excel, input-output SPSS untuk latihan] Seperti yang sudah dijelaskan pada bagian awal artikel ini, bahwa syarat atau asumsi penggunaan analisis regresi linear sederhana untuk pengujian hipotesis salah satunya adalah terdapat hubungan yang linear antara variabel minat belajar X dengan variabel prestasi belajar Y. Adapun proses atau langkah-langkah uji linearitas menggunakan grafik scatter plot dengan SPSS adalah sebagai berikut. Cara Uji Linearitas Menggunakan Grafik Scatter Plot dengan SPSS 1. Buka program SPSS dalam praktek kali ini saya menggunakan SPSS versi 21 lalu klik Variable View. Selanjutnya pada baris pertama kolom Name tuliskan “Minat”. Pada bagian Label tuliskan “Minat Belajar X”. Pada bagian Decimals pilih 0. Pada Bagian Measure pilih Scale. Berikutnya pada baris kedua kolom Name tuliskan “Prestasi”. Pada bagian Label tuliskan “Prestasi Belajar Y”. Pada bagian Decimals pilih 0. Pada Bagian Measure pilih Scale. Untuk properti lainnya biarkan tetap default. Tampak di layar. 2. Langkah selanjutnya klik Data View. Maka di layar tampak ada dua variabel dengan nama Minat dan Prestasi. Kemudian masukan data variabel Minat Belajar dan Prestasi Belajar ke SPSS dengan cara entri satu persatu nilai atau skor perolehan masing-masing siswa atau dengan bisa cara copy paste dari tabulasi data yang terdapat dalam file excel. Tampak di layar. 3. Jika data sudah terinput dengan benar ke SPSS, langkah selanjutnya klik menu Graphs – Legacy Dialogs – Scatter/Dot… 4. Maka muncul kotak dialog “Scatter/Dot”. Selanjutnya pilih Simple Scatter lalu klik Define. Tampak di layar. 5. Maka muncul kotak dialog “Simple Scatter”. Selanjutnya masukkan variabel Minat Belajar X ke kolom X Axis. Berikutnya masukkan variabel Prestasi Belajar Y ke kolom Y Axis. Tampak di layar. 6. Lalu klik Ok untuk mengakhiri perintah. Maka muncul output SPSS dengan judul “Graph”. Selanjutnya kita tinggal menginterpretasikan makna dari output tersebut. Interpretasi Output Uji Linearitas Grafik Scatter Plot dengan SPSS Berdasarkan output “Grafik Scatter Plot” di atas, terlihat titik-titik plot data membentuk pola garis lurus dari kiri bawah naik ke kanan atas. Hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang linear dan positif antara variabel Minat Belajar X dengan variabel Prestasi Belajar Y. Hubungan positif ini berarti jika Minat Belajar siswa mengalami peningkatan maka Prestasi Belajar siswa akan meningkat pula. Karena terdapat hubungan yang linear antara variabel Minat Belajar X dengan variabel Prestasi Belajar Y maka salah satu asumsi atau persyaratan untuk model regresi dalam penelitian di ini sudah terpenuhi. Informasi Tambahan kelemahan penggunaan grafik scatter plot untuk mendeteksi hubungan linear antar variabel terletak pada subjektifitas penafsiran dari hasil atau grafik yang ada. Bisa saja sebuah grafik scatter plot sebenarnya tidak menunjukkan adanya hubungan yang linear, akan tetapi peneliti tetap beranggapan bahwa grafik scatter plot menunjukkan adanya hubungan yang linear. Oleh karena itu diperlukan alternatif uji lain untuk mendeteksi pola hubungan antar variabel tersebut apakah memang linear atau tidak linear. Salah satu caranya yang paling akurat untuk mendeteksi linearitas antar variabel adalah menggunakan uji signifikansi sig. deviation from linearity. Adapun langkah-langkah uji tersebut dapat di simak pada panduan berikut Cara Uji Linearitas Statistik nilai Sig. Deviation from Linearity dengan SPSS Demikian pembahasan kita pada kesempatan kali ini mengenai cara melakukan uji linearitas menggunakan grafik scatter-plot pada model regresi linear sederhana dengan program SPSS. Selanjutnya, jika ada pertanyaan terkait materi di atas jangan sungkan untuk bertanya melalui kolom komentar di bawah ini. Terimakasih atas perhatiannya, selamat bekerja semoga sukses dan lancar untuk tugas akhir anda. [Kata Kunci Pencarian Cara Uji Linearitas Menggunakan Grafik Scatter Plot dengan SPSS, Langkah-langkah Uji Linearitas dengan Gambar Grafik Scatter-Plot berserta Interpretasi atau Penjelasan Output SPSS, Uji Asumsi Linearitas pada Model Regresi Linear Menggunakan Teknik Grafik Scatter Plot dengan Program SPSS versi 21] – [Singgih Santoso. 2014. Panduan Lengkap SPSS Versi 20 Edisi Revisi. Jakarta PT Elex Media Komputindo] VIDEO Uji Linearitas Scatter-Plot dengan SPSS Serta Interpretasi
Oke berikut ini adalah cara mengubah subtitle game grand theft auto 5 atau gta v menjadi berbahasa indonesia. 1. Silahkan download file mod/subtitle bahasa indonesia untuk GTA V Download Disini Password winrar: tezigerblog 2. Nah kalau sudah, diantara file mod tersebut, ada file yang bernama Cara Install. silahkan buka file Cara
Membuat Grafik pada IBM SPSS 22 - Statistik! SPSS menyediakan menu untuk membuat berbagai macam grafik. Penyajian data dalam bentuk grafik ini dapat digunakan untuk melengkapi analisis data. Macam menu grafik yang disediakan oleh SPSS diantaranya adalah jenis Bar, Pie, Line, Area GRAFIK DAN GAMBAR Pada prinsipnya grafik yang dapat dibuat oleh SPSS bisa dibagi dalam tiga bagian 1. Summaries for groups of cases Grafik ini menyajikan data untuk tiap grup tertentu. 2. Summaries of separate variables Grafik ini menyajikan data untuk tiap variabel. 3. Value of individual cases Grafik ini menyajikan data untuk tiap kasus secara individual. MEMBUAT GRAFIK Dari data berikut NILAI NAMA UTS UAS C DEWI 5 20 A KALSUM 20 50 E MUSTOFA 2 2 D ADE 2 10 C AGUS 20 0 C IRWAN 2 20 B EKA 20 40 C MOHAMAD 25 15 B KURNIA 10 40 C PUTRA 2 20 E ANDRI 2 2 C INA 2 20 C FADI 2 30 E DWI 2 2 D DENI 2 5 Buatlah Grafik Histogram dari data Nilai, UTS dan UAS. Langkah Pertama adalah buka aplikasi IBM SPSS. Setelah halaman kerja IBM SPSS muncul maka, isikan terlebih dahulu kolomfield yang diperlukan yaitu, Nama, Nilai, UTS, UAS beserta menentukan property yang diperlukan pada “Variabel View” seperto tampilan berikut Setelah mengisi variabel view maka langkah selanjutnya adalah isi datarecord pada Data view, seperti tampilan berikut Setelah data berhasil dimasukkan, selanjutnya adalah membuat grafik. Untuk membuat grafik, klik menu Graph pilih legacy dialogs. Kemudian pilih salah satu jenis grafik misalnya histogram. Kemudian akan muncul dialog pertanyaan, seperti berikut. Pilih simple kemudian klik Define. Langkah selanjutnya adalah menentukan datakolom yang akan dijadikan acuan membuat grafik. Masukan kolom Nilai yang akan dijadikan sebagai data grup Bar Represent, pilih “% of Cases”. Kemudian Klik akan muncul suatu halaman kerja baru yang akan menampilkan grafik nyang dibuat. Tampilan Grafik sebagai berikut. Untuk mengganti data dari Nilai menjadi UTS atau UAS, pada dialog “Define Simple Bar Sumarries for Group of Cases” di Category Axis ganti dari data sebelumnya menjadi data yang diinginkan. Berikut tampilan grafik dari data UTS dan UAS. OjvATA8.